Minggu, 02 Mei 2010

alangkah sayang

ada se sosok wajah memandang sinis kearahku..
sebenarnya tak terlalu aku pikirkan...
namun aku tidak ingin menyakiti perasaannya. namun aku juga tak bisa mengatasinya. terlalu pendiam untuk aku dekati. berbicara dari hati ke hati. cuma seorang pembantu. tapi dialah yang masak di dapur. dan aku pasti makan masakannya. keadaan ini merugikanku dan dia sendiri, dengan perasaannya yang tersakiti tiap kali melihatku. aku lebih kasihan dia, ketimbang perutku yang menahan lapar, karena ahir-ahir ini dia memang jarang masak.
sabar ya diriku...?!
hal-hal semacam inilah yang sering Tuhan hidangkan kepadaku. untuk aku cerna dan nikmati rasanya. dan akan ku jadikan bekal dalam perjalananku ini, siapa tau aku akan singgah di suatu tempat, dengan keadaan yang sama.