Jumat, 19 Maret 2010

Seirama Suasana

Bila kutitipkan…

15 Mei 2008 oleh yodama

bila kutitipkan dukaku pada langit, pastilah langit memanggil mendung
bila kutitipkan resahku pada angin, pastilah angin menyeru badai
bila kutitipkan geramku pada laut, pastilah laut meggiring gelombang
bila kutitipkan dendamku pada gunung, pastilah gunung meluapkan api

tapi…

akan kusimpan sendiri mendung dukaku dalam langit dadaku
kusimpan sendiri badai resahku dalam angin desahku
kusimpan sendiri gelombang geramku dalam laut pahamku
kusimpan sendiri api dendamku dalam gunung resamku
kusimpan…sendiri…

1415 H

By: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Setiap gelap penyeru-Mu memanggil-manggil untuk melaksanakan perintahmu
Walau terkadang parau suara ini mengajak
Memanggil tiada henti
Hingga suara penyeru-Mu mengecil-mengecil kemudian menghilang
Adakah yang mendengar-Mu?

“Allahu Akbar”
Masih berfungsikah?
Masih ada yang takutkah dengan tulisan dan bacaan itu?
Masih adakah yang patuh menaatimu dengan tulisan itu?
Masih adakah yang ingin merasa dekat dengan-Mu?

aku pun tau dan menyadari

Tuhan tentu punya hak menguji hambanya. layaknya aku saat ini

aku tentu juga tau yang kualami ini adalah ujian yang mesti kuhadapi dengan sabar.

tapi tak bisa dipungkiri, rasa kesal dan marah kadang mendorongku berkeluh kesah kepada-Mu

tanpa aku tulis dalam catatan ini, Engkau sudah tau isi hatiku..

kemarahanku layaknya anak kepada Bapaknya karena tak kunjung diberi uang.

aku pun menyadari berarti aku tidak menyukuri nikmat sudah Engkau beri selama ini

namun hatiku yang berkata jujur. itulah kelemahanku